Serial kasus pneumonia neonatal dengan kemungkinan transmisi vertikal SARS-CoV-2 pada masa kehamilan

Background: The vertical transmission of SARS-CoV-2 from pregnant women to fetuses during pregnancy is still under debate. However, the incidence COVID-19 in neonates born mothers with SARS-Cov-2 infection increasing. Several case reports suspect that possibility can occur vertically through placenta. Most experience mild illness, but some develop severe symptoms.Case Report: We report two cases Neonatal Pneumonia infection. first a baby mother infected placenta previa totalis. was asphyxia. second premature membrane rupture. experiences respiratory distress after four days age. An RT-PCR swab examination performed both cases, and results were positive. After intensive care, babies discharged stable condition.Conclusion: Examinations other than nasopharyngeal swabs such as peripheral blood examinations for baby, placenta, umbilical cord, cord blood, amniotic fluid are needed support transmission. In this report, we could only perform Nasopharyngeal test due various limitations. Latar Belakang: Transmisi dari ibu hamil ke janin selama masa kehamilan masih dalam perdebatan. Namun Angka kejadian pada neonatus yang lahir dengan infeksi tersebut kian meningkat. Beberapa laporan kasus mencurigai bahwa kemungkinan transmisi dapat terjadi secara vertikal melalui plasenta. Sebagian besar ini mengalami gejala ringan, namun beberapa berkembang menjadi berat. Laporan Kasus: Pada ini, kami melaporkan dua pneumonia neonatal COVID-19. Kasus pertama merupakan bayi terinfeksi plasenta totalis, asfiksia kedua ketuban pecah dini (KPD), napas setelah usia 4 hari. dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan hasil positif. Setelah perawatan intensif, dipulangkan kondisi stabil. Kesimpulan: Pemeriksaan selain nasofaring seperti darah perifer bayi, plasenta, tali pusat, cairanan amnion dibutuhkan untuk menunjang adanya suatu vertikal. hanya melakukan tes dikarenakan keterbatasan pemeriksaan.